-->
Analisapos

Terkini,Terpercaya Dan Independen

  • Jelajahi

    Copyright © Analisapos
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan paling atas manual


     

    Mengenal Ghassan Kanafani Seorang Penulis Yang di Takuti Israel

    Editor
    Saturday 15 July 2023, July 15, 2023 WIB Last Updated 2023-08-06T03:45:02Z

     



    AnalisaPos.com, Edukasi -Mengenal Ghassan Kanafani seorang pahlawan yang memperjuangkan Kemerdekaan Palestina lewat tulisan pena-nya yang tajam.


    Nama Ghassan Kanafani mungkin tidak setenar Muhammad Yasin, Anwar Sadar atau Organisasi Hamas dan Fatah.


    Namun ketika melihat kisah hidupnya, dapat dipastikan pembaca akan segera mengagguminya. 


    Ia adalah seorang yang konsisten memperjuangkan Kemerdekaan Palestina lewat tulisan, saat ia berbicara suaranya sanggup memukau siapapun yang mendengarnya.


    Ghassan Kanafani lahir di Akka, Palestina pada 1936. Masa kecilnya dilewati dengan bahagia sama seperti anak-anak pada umumnya.


    Namun, suasana bahagia itu sontak berubah saat Israel mendeklarasikan kemerdekaannya pada tahun 1948.


    Setelah ia tumbuh dewasa Kanafani kemudian memutuskan bergabung dengan  Front Populer Untuk Pembebasan Palestina (PFLP), salah satu partai yang memperjuangkan Palestina.


    Partai PFLP sendiri merupakan sebuah Partai sekuler berhaluan sosialis yang didirikan oleh seorang pejuang Kristen Palestina, George Habash pada awal tahun 1960-an.


    Diaspora hidup dalam keterasingan akibat dari penjajahan Israel, membuat jiwa pejuang Ghassan Kanafani tumbuh. Ia memutuskan untuk ambil bagian dalam kelompok perjuangan kemerdekaan Palestina.



    Ghassan Kanafani berbeda dengan rekan sejawatnya yang memperjuangkan kemerdekaan Palestina lewat kontak fisik, gerilya ataupun berperang secara langsung.


    Ghassan Kanafani tidaklah menenteng senjata, ia tidak membawa peluru. Senjatanya ialah pena. 


    Dengan pena dan tulisannya yang tajam ia terus menyuarakan kemerdekaan bagi Bangsa Palestina. 


    Berkat tulisannya itu juga Kanafani berhasil membuka mata dunia tentang apa yang terjadi sebenarnya, ia juga berhasil membuat dunia mengetahui kekejaman yang dilakukan oleh Israel terhadap penduduk Palestina.


    Banyak karyanya di tuangkan dalam bentuk cerpen atau novel, hal ini juga membuat dirinya dikenal sebagai seorang Novelis Perlawanan.


    Diantara karya nya yaitu berjudul Orang-orang di Bawah Matahari, Nakbah Palestina dan Anak-anak Palestina.


    Karyanya berbentuk Cerpen diantaranya berjudul "Negeri Jeruk yang Menyedihkan" menceritakan akan kesedihan warga palestina ketika harus terusir dari tanah airnya.


    Karyanya tersebut mengisahkan bagaimana tragisnya kehidupan warga Palestina dalam penjajahan Israel.


    Tulisan Ghassan Kanafani itu bagaikan peluru yang sangat tajam, ia bukan hanya mampu menembus kepala musuhnya,namun juga berhasil menembus ruh bagi pembacanya.


    Kanafani pernah mengatakan, “Perjuangan Palestina bukan hanya perjuangan rakyat Palestina, tetapi perjuangan setiap revolusioner, di mana pun dia berada, sebagai perjuangan massa yang tereksploitasi dan tertindas di era kita.”


    Dengan keberhasilan Kanafani membuka mata dunia tentang kekejaman yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina, membuat Israel Murka.


    Israel dengan agen intelijenya (Mossad) kemudian memutuskan untuk membunuh Ghassan Kanafani bersama saudaranya di Beirut, Lebanon pada 1972. 


    Ghassan Kanafani dibunuh di mobilnya yang meledak akibat bom yang berhasil ditaruh agen intelijen Israel, Mossad. 


    Ghassan Kanafani ialah seorang Kristen, dia berhaluan kiri. Ini membuktikan sejatinya permasalahan Palestina bukan permasalahan Agama tapi tentang Kemanusiaan dan tanggungjawab seluruh Dunia.


    Dalam pembukaan UUD 1945 juga dengan tegas menyatakan bahwa kemerdekaan ialah hak segala Bangsa dan penjajahan di atas dunia harus di hapuskan.


    Presiden pertama Indonesia Soekarno pernah mengatakan, Selama Kemerdekaan Palestina belum diserahkan sepenuhnya kepada Bangsa Palestina, Maka selama itu juga bangsa Indonesia akan berdiri menentang bangsa Israel.



    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Hukum & Kriminal

    +