-->
Analisapos

Terkini,Terpercaya Dan Independen

  • Jelajahi

    Copyright © Analisapos
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan paling atas manual


     

    Penyesatan Sejarah dan Kebohongan Holocaust Oleh Israel

    Editor
    Monday 5 February 2024, February 05, 2024 WIB Last Updated 2024-02-05T15:44:26Z


    Analisapos.com, Internasional -Para Bedebah lagi memeriahkan secara paksa perbuatan Bid'ah dan penyesalan Sejarah yaitu tentang Holocoust warga Yahudi oleh Nazi Hitler sementara mereka sendiri dalam sejarah adalah pelaku Holocoust dan sekarang kita melihat dengan mata kepala tentamg Holocoust Warga Palestina  oleh para Bedebah tersebut. 


    Zionis Israel mengaku menjadi orang yang terdzolimi di setiap Abad hingga terakhir ia mengemis pada Warga Palestina agar mendapat perlindungan lalu tiba saatnya ia mengaku ssebagai Manusia pilihan dan berhak memiliki Tanah Palestina dengan dalih sebagai pemegang sah Sertifikat versi BPT (Badan Pertanahan Tuhan).


    Netanyahu kemarin mengeluarkan pernyataan bahwa ia (Tentara nya) menemukan Buku "ajaran" Hitler dlm bhs Arab dari Gaza dan beberapa bulan lalu Netanyahu juga mengeluarkan statement bahwa H@mas itu ISIS,dan setahun yg lalu Netanyahu juga mengatakan bahwa sebenarnya Hitler melakukan pembantaian warga Yahudi atas perintah seorang Ulama Timur Tengah. 


    Seribu dalih kebohongan mrk ciptakan untuk menutupi kebohongan2 sebelumnya.


    Saat awal Perang Ukraina,Zelensky dan Netanyahu melakukan Propaganda bahwa Putin penganut ajaran Nazi Hitler dan ingin melakukan Holocoust warga Yahudi khususnya di Ukraina pemutarbalikan fakta.


    Dalam Perang Ukraina pernah Rusia menggunakan dalih "yg terpaksa" yg bahkan bahkan tidak di ketahui oleh Pimpinan PBB.


    Bahwa dalam Pasal 106 dan 107 Piagam PBB memberi Rusia, sebagai penerus sah pemenang Perang Dunia II, hak untuk mengambil tindakan apa pun, termasuk tindakan militer, terhadap Jerman, Hongaria, Austria, Rumania, Bulgaria, Finlandia, Kroasia, Slovenia, Republik Ceko, Latvia, Estonia, Lituania, dan Ukraina atas upaya menghidupkan kembali Nazisme. 


    Sekretaris Jenderal PBB António Guterres terkejut mengetahui dari Putin bahwa ada pasal dalam piagam PBB yang mengizinkan operasi khusus Rusia dilakukan di Ukraina.


    RUSIA BERHAK MENGHUKUM NAZI DI MANA SAJA (menurut Piagam PBB). 


    Pengadilan Nuremberg memvonis pertanggungjawaban pidana semua orang yang berperang melawan PBB dan melakukan genosida. 


    Genosida terbesar terjadi terhadap rakyat Soviet. Piagam PBB, Pasal 106 dan 107, memberikan para pemenang Perang Dunia II - Uni Soviet, AS, Inggris Raya, dan Tiongkok - hak untuk mengambil tindakan terhadap negara-negara yang berperang melawan mereka untuk mencegah tindakan yang bertujuan merevisi hasil Perang Dunia Kedua. 


    Secara khusus, penggunaan kekuatan militer terhadap negara-negara ini diperbolehkan.


    Untuk melakukan ini, Anda hanya perlu memberitahu  tiga negara pemenang lainnya, tetapi tidak mendapatkan persetujuan mereka. Dan Rusia, sebagai penerus Hukum  Uni Soviet, juga dapat menggunakan kekerasan terhadap negara-negara yang ingin merombak sistem Yalta-Potsdam di Eropa. 


    Rusia dapat menghentikan upaya untuk menghidupkan kembali Nazisme di Jerman, Hongaria, Rumania, Austria, Bulgaria, Finlandia, Kroasia, Slovenia, dan Republik Ceko, yang bertindak sebagai protektorat Bohemia dan Moravia selama perang. 


    Lha terus apa maksud statement Netanyahu bahwa ada "Hitler" di Gaza gitu? 


    Mereka berusaha memaksa kita untuk mengingat sejarah yg mereka ada-adakan tapi berusaha menutupi fakta yg sedang mrk lakukan skrng (Genocida thdp Palestina).


    Banyak catatan sejarah palsu yg terlanjur melekat kuat di benak kita melalui Buku-buku Sejarah dan film Hollywood yg mereka buat.


    Bahkan Sejarah tentang kisah Kenabian pun mereka belokkan demi ambisi politik.


    Mereka selalu bicara atas nama Bangsa/Etnis Yahudi tp sebenarnya mrk sendiri adlh Yahudi Palsu yg tdk jelas Nasab nya.


    Kini menghadapi Tuntutan Mahkamah Internasional ttg Kejahatan Kemanusiaan mrk berusaha mencari dalih "empati" dari Masyarakat Dunia.

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Hukum & Kriminal

    +