![]() |
Dok. Tim PWDPI. |
ANALISAPOS.COM, Pesisir Barat- Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat menggelar Rapat Koordinasi Fasilitasi dan Konsultasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) tingkat Kabupaten tahun 2025 di aula Sunset Beach, Kecamatan Pesisir Tengah, Selasa (15/7/2025).
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk komitmen bersama dalam mempercepat penurunan angka stunting di wilayah tersebut.
Acara resmi Dibuka Oleh Wakil Bupati Pesisir Barat Sekaligus Ketua Tim Pelaksana Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), Irawan Topani. Serta dihadiri berbagai unsur penting dari pemerintah daerah, organisasi kemasyarakatan dan lembaga swadaya masyarakat.
"Harapan kami tentu Pesisir Barat periode 2025-2030 akan menjadi lebih baik, untuk mewujudkan itu dengan cara memperhatikan apa saja yang menjadi penilaian Pemprov dan Pusat," Ungkap Wabup Irawan Topani.
Dengan adanya penilaian itu lanjutnya, tentu pihaknya akan mengkoreksi dasar penilaian, jika tidak memenuhi nilai yang baik, Pemkab Pesisir Barat akan memberikan dorongan kepada OPD dan stockholder terkait agar status stunting di bumi para sai batin dan ulama tersebut bisa menurun.
"Kalau memang harus ada peraturan yang harus diterbitkan tentu akan kita terbitkan, kalau ada yang harus jadi titik perhatian, tentu akan kita perhatikan, pada intinya ini tinggal Kaloborasi antara satu dengan yang lain," Ujarnya.
Berdasarkan data terbaru dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menunjukkan bahwa prevalensi stunting di Kabupaten Pesisir Barat mencapai 16,1%, dan meningkat menjadi 19,8% berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), dengan rincian 16,2% anak tergolong pendek, dan 3,6% sangat pendek. Ini menunjukkan peningkatan sebesar 3,7%, yang menjadi perhatian serius.
Dalam rapat koordinasi ini juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mencapai target nasional yang telah ditetapkan dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021, yaitu menurunkan prevalensi stunting menjadi 14% secara nasional.
“Saya menghimbau agar penurunan dan pencegahan stunting di kabupaten ini menjadi prioritas. Kita harus menciptakan program-program inovatif yang berguna dan tepat sasaran bagi masyarakat,” pungkasnya.