-->
Analisapos

Terkini,Terpercaya Dan Independen

  • Jelajahi

    Copyright © Analisapos
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan paling atas manual


     

    Antara Edialis Dan Pragmatis Jurnalis Dalam Dunia Politik

    Editor
    Monday 1 January 2024, January 01, 2024 WIB Last Updated 2024-01-01T16:18:15Z


    Analisapos.com, Opini-Dalam dunia yang semakin modern dan serba terbuka ini persingungan antara orang-orang yang memegang prinsip edealis dan pragmatis begitu nyata dipertontonkan.


    Mereka yang teguh memegang prinsip edealis seringkali dianggap naif dan tidak realistis.


    Bahkan mereka seringkali tidak disukai oleh penguasa karena mengkritik kebijakan Pemerintah yang tidak berpihak kepada masyarakat dan orang-orang yang terpinggirkan.


    Meskipun sebenarnya kritikan yang mereka lontarkan itu merupakan sebuah bentuk kecintaan mereka terhadap Pemerintah agar ada perubahan positif sekaligus menjadi masukkan bagi Pemerintah agar dapat di pertimbangkan dalam membuat keputusan dan kebijakan.


    "Orang Idealis merupakan sukarelawan yang selalu berupaya bagi lingkungan sekitarnya, dengan harapan dapat meningkatkan kualitas hidup semua orang"


    Disisi lain, tidak sedikit muncul orang-orang Pragmatis yang hanya memikirkan keuntungan pribadi dan kelompoknya.






    Dalam konteks Pemerintahan disuatu Daerah, kedua kepribadian ini juga muncul di antara para aktifis dan media.


    Di era digital yang semakin maju sekarang ini, membuat akses informasi dan berita semakin cepat dan viral.


    Akan tetapi, ada risiko di baliknya yang disebut “post-truth”, yakni suatu informasi yang dimaksudkan untuk dapat memanipulasi opini dan penilaian masyarakat.


    Sejatinya, tugas pemerintah adalah untuk mensejahterakan masyarakat dengan cara merencanakan dan melaksanakan program pembangunan dengan adil dan transparan. 


    Namun, sayangnya, pemerintah juga rentan terjerumus dalam konflik kepentingan.


    Terkadang, kekuasaannya disalahgunakan dengan memprioritaskan kelompoknya atau kepentingan pribadinya.


    Dalam kondisi demikian, orang-orang idealis seringkali mengkritisi pemerintah saat menemukan kejanggalan di pemerintahan, seperti adanya dugaan korupsi, penyalahgunaan wewenang, kecurangan ataupun kebijakan yang merugikan masyarakat.


    Sikap edialisme dan kritis ini tentunya berdampak rasa ketidaknyamanan bagi pemerintah. 


    Ironisnya, orang-orang yang masih teguh pada prinsip idealismenya ini, seringkali dianggap sebagai provokator atau bahkan penghambat pembangunan.


    Dalam waktu bersamaan, orang-orang Pragmatis seringkali memanfaatkan situasi tersebut. 


    Mereka berdiri sebagai alat pemerintah, sangat galak dan rajin menggonggong kepada kelompok dan orang-orang idealis di masyarakat. 


    Sekaligus menjadi alat legitimasi dari berbagai kebijakan pemerintah.


    Salah satu cara yang digunakan oleh para pragmatis dengan  menyebarluaskan berbagai “post-truth”, untuk menutupi kesalahan pemerintah. 


    Mereka menukar prinsip kebenaran dengan menerima kompensasi berupa materi atau suatu fasilitas yang berharga dari pemerintah.


    Bisa kita saksikan ketika ada media yang memberitakan kritikan atau membongkar sesuatu kejanggalan selalu ada saja Media lain yang membantah isu tersebut.


    Bahkan jika ada permasalahan sosial yang terjadi mereka cenderung mendiamkan karena takut menyinggung penguasa.


    Kondisi ini tentu sangat miris dan menyedihkan ditengah keterbukaan informasi dan bertentangan dengan kode etik Jurnalistik.


    Tidak dapat dipungkiri bahwa mereka yang memiliki jiwa idealis yang tinggi seringkali merasa terpinggirkan, dicemooh dan diasingkan.


    Namun, mereka tetap teguh memegang integritas dan prinsip kebenaran mereka. 


    Sementara itu, mereka yang pragmatis seringkali hanya peduli pada kepuasan pribadi dan kekayaan materi, bahkan jika itu berarti mereka harus menjadi penjilat dan memuja pemerintah.


    Maka pertanyaan kita adalah, apakah benar-benar orang-orang idealis telah tergeser oleh para pragmatis? 


    jawabannya adalah tidak benar-benar tergeser. 


    Karena kami masih percaya selama Jurnalis atau Wartawan masih memegang kode etik jurnalistik,maka edialisme mereka tinggi dan menyampaikan informasi sesuai fakta.


    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Hukum & Kriminal

    +