![]() |
Dok. Istimewa. |
ANALISAPOS.COM, PESISIR BARAT-Kekecewaan terhadap kinerja Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Pesisir Barat makin meluas. Sejumlah pengurus cabang olahraga (cabor) secara terbuka menyuarakan ketidakpuasan mereka dan mendesak adanya pergantian pengurus KONI yang dinilai tidak mampu menjalankan tugasnya secara profesional.
Perwakilan beberapa cabor menyatakan bahwa selama ini mereka merasa pembinaan yang kurang dari KONI. Dukungan anggaran minim, koordinasi lemah, dan minimnya perhatian terhadap perkembangan atlet. Akibatnya, prestasi olahraga daerah stagnan bahkan menurun.
"Kami tidak ingin adanya rapat-rapat yang lain di KONI, apalagi membahas anggaran sebelum adanya pergantian pengurus KONI," Ungkap Muhyan Ketua Cabor Voli saat ditemui usai meninggalkan ruang rapat KONI, Kamis (18/9/2025).
Dikatakannya, sejumlah Cabor keluar meninggalkan ruang rapat, karena tidak ingin ada pembahasan lain, sebelum diadakannya Musyawarah Kabupaten luar biasa (Muskablub) pergantian pengurus KONI Pesisir Barat.
Ia berharap Muskablub tersebut bisa segera terselenggara dapat waktu dekat.
Sebab, jika dalam waktu satu bulan setelah Cabor mengajukan Muskablub tidak ada tanggapan dari KONI Pesisir Barat, maka KONI Pesisir Barat harus diambil alih oleh Provinsi.
"Kami ingin anak-anak kami Pesisir Barat ada wadah dalam mengembangkan bakat di bidang olahraga, dan diperhatikan," Ujarnya.
Ketua PSSI Pesisir Barat, Aris Ikhwanda mengatakan, pihaknya sepakat dengan Cabor yang lain untuk mengusulkan Muskablub untuk mengajukan pergantian pengurus KONI.
"Pada intinya kami ingin KONI bisa lebih baik kedepannya, dalam hal ini kami para Cabor tidak ingin ada pembahasan lain,kecuali Muskablub dilaksanakan," Imbuhnya.
Dijelaskannya, ada 20 Cabor yang aktif di Pesisir Barat. Dari jumlah tersebut yang telah menandatangani untuk mengajukan Muskablub ada 14 Cabor.
Ia berharap pengurus KONI Pesisir Barat bisa menerima dengan baik keinginan Cabor tersebut.
Desakan pergantian pengurus KONI ini bukan muncul tiba-tiba. Sebab sudah lama cabor merasa diabaikan dalam berbagai ajang kejuaraan.
Banyak atlet potensial justru hengkang dan memilih membela daerah lain karena merasa tidak dihargai di daerah sendiri.
Fenomena ini terjadi karena para atlet merasa tidak mendapat pembinaan yang memadai dan dukungan dari KONI.
Akibatnya, mereka lebih memilih menerima tawaran dari kabupaten atau kota lain yang bersedia memberikan fasilitas dan penghargaan lebih baik.
"Jika dibiarkan terus seperti ini, maka Pesisir Barat akan kehilangan banyak talenta potensial. Ini bukan hanya soal medali, tapi juga soal harga diri dan identitas daerah. sudah saatnya pengurus diganti. Masih banyak figur-figur lain yang lebih peduli terhadap olahraga dan siap membina atlet dengan sungguh-sungguh,” ucap Arasid fatmi, Ketua Cabor Kick Boxing.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, pihak KONI Pesisir Barat belum memberikan pernyataan resmi terkait tuntutan dari para cabor tersebut. (PWDPI).