-Sumber: Dina Sulaeman- |
Nestapa Gempa Suriah Cekikan Sanksi Ekonomi AS
AnalisaPos.com, Internasional - Selain dilanda perang proksi, Suriah juga mengalami kesulitan ekonomi akibat sanksi ekonomi AS. Pemerintah AS telah menetapkan Caesar Syria Civilian Protection Act, yaitu UU yang mengembargo atau memberi sanksi kepada individual dan perusahaan dimana saja di dunia yang berpartisipasi langsung maupun tidak langsung dengan ekonomi Suriah.
Akibat dari Caesar Act ini, Suriah tidak bisa mengimpor barang-barang penting, seperti peralatan medis, makanan, alat pemanas, dan BBM. Suriah sendiri sebenarnya produsen minyak, tetapi sejak kawasan penghasil minyak diduduki separatis Kurdi dan tentara AS, minyak mereka dicuri dan rakyat Suriah menjadi krisis minyak.
Sanksi ekonomi terhadap Suriah sebenarnya sudah dilakukan oleh AS sejak tahun 1979. Penyebabnya tak lain, karena posisi politik Suriah yang sejak dulu mengancam kepentingan Israel. Central Bank of Syria telah disanksi sejak 2004, sehingga Suriah keluar paksa dari sistem finansial internasional. Sejak dimulainya krisis tahun 2011, dimana kelompok oposisi dengan dukungan Barat berusaha menggulingkan Assad, sanksi demi sanksi diterapkan, hingga Caesar Act.
Kondisi ini secara terbuka telah dikecam oleh Jubir Kementerian Luar Negeri China pascagempa (8/2):
“Serangan militer AS yang sering dilakukan, dan sanksi ekonomi yang keras, telah menjatuhkan korban sipil yang sangat besar dan menghilangkan sarana kehidupan warga Suriah.
Saat ini, pasukan AS terus menduduki wilayah penghasil minyak utama Suriah. Mereka telah menjarah lebih dari 80% produksi minyak Suriah dan menyelundupkan serta membakar stok gandum Suriah. Semua ini telah membuat krisis kemanusiaan Suriah menjadi lebih buruk.
BACA JUGA : Sejarah Penjajahan Israel Terhadap Palestina
Setelah mendapatkan banyak kecaman, akhirnya pemerintah AS mengeluarkan keputusan untuk pengecualian sanksi selama 6 bulan untuk semua transaksi yang terkait dengan pemberian bantuan bencana setelah gempa.
Namun, pelonggaran sanksi ini hanya untuk pencitraan semata bagi AS karena kenyataan di lapangan aliran bantuan kemanusiaan tetap sulit masuk.
Selain itu, kesulitan ekonomi yang dialami oleh rakyat Suriah tidak terkait gempa saja sehingga seharusnya semua sanksi sepihak dan semena-mena dari AS ini dicabut.
Kalau kita mencermati isi License No. 23 (aturan pelonggaran sanksi AS), terlihat bahwa ini hanya upaya pencitraan karena selain hanya parsial, spesifik, dan sementara; dampak akumulasi sanksi ini, yang membuat Suriah tidak dapat mengakses peralatan medis penting, serta tidak bisa melakukan pembangunan negara, karena "Caesar Act" ini menargetkan sektor minyak dan gas, rekonstruksi dan penerbangan di Suriah.