![]() |
| Dok. Analisapo. Com. Caption. Saat Murid-murid SLB Pesisir Barat menunjukkan kemampuan bermain musik. |
ANALISAPOS.COM, PESISIR BARAT- Dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional 2025, Sekolah Luar Biasa (SLB) Pesisir Barat menggelar kegiatan bertema Memperkuat Kepemimpinan Penyandang Disabilitas untuk Masa Depan yang Inklusif dan Berkelanjutan di Gedung Marga Sai Batin, Pemkab Pesisir Barat, Rabu (3/12/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Sekolah SLB Pesisir Barat,Marlina Sari menyampaikan, apresiasi dan terima kasih kepada Bupati Pesisir Barat, Dedi Irawan, atas dukungan yang diberikan terhadap pendidikan disabilitas di bumi para sai batin dan ulama tersebut.
“Kami sampaikan terima kasih kepada Pemkab Pesisir Barat, khususnya kepada Bapak Bupati, atas dukungan yang diberikan,” ujarnya.
Meskipun SLB ini lanjutnya, berada di bawah naungan Pemerintah Provinsi Lampung, kegiatan ini membuat hubungan antara SLB dan Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat terasa semakin dekat.
Marlina berharap melalui pentas seni disabilitas yang digelar di gedung pemerintah daerah, masyarakat dapat semakin memahami pentingnya pendidikan inklusif. Ia menegaskan bahwa pendidikan di SLB diberikan secara gratis bagi seluruh siswa.
“Harapannya, para orang tua yang memiliki anak disabilitas tidak malu. Dengan duduk bareng Bupati hari ini, keberadaan kami telah diakui di Pesisir Barat,” Ungkapnya.
Sementara itu, Rian, salah satu guru SLB Pesisir Barat, menekankan bahwa manusia pada hakikatnya merupakan makhluk sosial yang saling menguatkan. Karena itu, penyandang disabilitas perlu mendapatkan pendidikan agar potensi mereka dapat berkembang.
“Penyandang disabilitas tidak harus diam di rumah. Mereka memiliki banyak kemampuan yang bisa kita gali. Setiap manusia memiliki hak hidup yang sama, termasuk hak mendapatkan pendidikan dan kehidupan yang layak,” Jelasnya.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pesisir Barat, Rena Novasari mengatakan, bahwa ini merupakan kali pertama peringatan Hari Disabilitas Internasional diselenggarakan di Bumi Para Sai Batin dan Ulama.
“Anak-anak disabilitas itu sama dengan kita. Mereka memiliki hak untuk hidup layak, termasuk hak mendapatkan pendidikan. Hanya saja, mungkin mereka memiliki keterbatasan,” tuturnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk memperkuat komitmen berbagai pihak dalam mewujudkan Pesisir Barat sebagai daerah yang inklusif dan peduli terhadap hak-hak penyandang disabilitas.






